Adat Dan Budaya China ( Tionghoa )

muzweek.net – Negara China atau Tionghoa mempunyai adat dan kebudayaan yang memikat.

Jumlah masyarakat terpadat di dunia yaitu 147 orang per km persegi atau sekitar 1.37 miliar masyarakat di China membuat tradisi dan kebudayaan semakin kuat. Masyarakt China mempunyai adat dan budayanya sendiri, diantaranya seperti kaligrafi, makanan, style kenakan pakaian, bahasa, dan yang lain.

Adat Dan Kebudayaan China

Adat Dan Kebudayaan China

Adat Dan Kebudayaan China – Berikut bukti menarik mengenai adat dan budaya China:

1. Kaligrafi China

Kaligrafi atau tulisan China ialah seni menulis pertanda – pertanda bahasa China. Kaligrafi ini sudah ada semenjak era kedua mempunyai tujuan untuk sampaikan ide sekalian tampilkan keelokan abstrak garis. Kaligrafi China bisa dicatat dengan memakai kuas dengan memercayakan pergelangan tangan yang bergerak dengan lentur. Kuas yang dipakai dibuat dari bambu dan tinta untuk tuliskan huruf – huruf China yang penuh arti.

Kaligrafi China atau huruf Mandarin dapat datang dari simbol atau gambar. Misalkan, lambang matahari ? (ri) maknanya matahari. Awalannya berbentuk gambar bulatan besar yang memvisualisasikan matahari dan titik di tengah-tengah sebagai pokok matahari. Dan untuk menulis sawah karena itu hurufnya yakni ? (tian) maknanya sawah. Wujud huruf China yang memiliki arti sawah kelihatan serupa dengan petak – petak sawah.

2. Bahasa Mandarin
Bahasa nasional sah China ialah bahasa Mandarin. Mandarin dengan bahasa Melayu mempunyai makna menteri. Mandarin ialah panggilan untuk pembesar – pembesar China dari Dinasti Qing. Dinasti ini dibangun oleh suku Manchu, itu penyebabnya pembesar – pembesar kekaisaran dikatakan sebagai Mandaren yang memiliki arti “Pembesar Manchu”. Selanjutnya, panggilan Mandaren berevolusi sebagai Mandarin. Dan pada akhirnya, bahasa yang dipakai beberapa pembesar Manchu dikatakan sebagai bahasa Mandarin.

Sebetulnya, bahasa Mandarin memiliki arti Beifanghua yang harfiah memiliki makna bahasa pembicaraan utara yang disebut sisi dari aksen yang dipakai oleh mayoritas warga pada bagian utara dan barat daya China.

Itu kenapa ada kelompok yang memiliki pendapat jika bahasa Mandarin sebagai seperti aksen bukan bahasa. Sekarang ini, beberapa orang yang pelajari bahasa Mandarin ingat bahasa ini benar-benar bermanfaat dalam komunikasi perdagangan dengan warga China.

3. Makanan China
Nyaris di semua Negara di dunia mengenali masakan China yang gampang diterima oleh lidah tiap orang. Masakan China dikenali dengan bumbu yang simpel tetapi mempunyai rasa yang unik.

Masakan China umumnya tidak memakan waktu mengolah yang kelamaan hingga bisa disajikan dengan selekasnya dengan rasa yang nikmat, misalkan cap cay, kwetiau, koloke dan semacamnya.

Gabungan di antara sayur, daging, dan mie membuat masakan China berasa sedap dan nikmat. Masakan China yang lain seperti bebek peking yang mempunyai kulit yang lebih dan daging yang empuk dan rasa renyah untuk dikonsumsi. Cita-rasa yang cocok yakni tidak begitu pedas, terlampau asin atau terlampau manis membuat masakan China gampang diterima semuanya orang.

4. Makan Memakai Sumpit
Tata langkah makan warga China semakin banyak memakai sumpik dibanding alat makan yang lain seperti sendok atau garpu. Jadi tidak bingung, bila tiap tahun sumpit dibuat sampai lebih dari 45 miliar tangkai.

Awalannya, sumpit dibuat bangsa Tiongkok semenjak 3000 – 5000 tahun lalu. Dalam warga Tionghoa atau China, adat makan bersama ialah peluang bergabung sebagai fasilitas untuk memperkuat tali persaudaraan di antara sanak keluarga dan rekan – rekan. Itu penyebabnya, supaya tatap muka membahagiakan karena itu pemakaian alat makan yang tajam harus dijauhi. Sumpit berupa dua tangkai kayu sama panjang yang digenggam antara jemari – jemari salah satunya tangan.

Peranan sumpit untuk menjepit dan mengalihkan makanan dari piring satu ke piring yang lain, dari tempat ke tempat selanjutnya atau masukkan makanan ke mulut. Bahan yang dipakai untuk membikin sumpit datang dari bambu, logam, gading maupung plastik.

Umumnya permukaan sumpit sudah dilumatkan atau dilapisi berbahan lapisan seperti varnish atau cat agar tidak mencederai mulut dan kelihatan menarik.

Sumpit yang tersering dipakai di kelompok orang ada dan petinggi tinggi Tiongkok di periode lalu ialah sumpit gading. Dan sumpit dari perak pernah dipakai di istana kaisar Tiongkok untuk mengetahui toksin yang dibubuhkan pada makanan. Saat makanan memiliki kandungan toksin, karena itu sumpit akan berbeda warna karena reaksi kimia dengan makanan yang dikasih toksin.

5. Cheongsam
Cheongsam ialah baju panjang untuk wanita yang ketat di tubuh atau menunjukkan lekuk badan wanita. Cheongsam yang terkenal dipakai wanita China sekarang ini ialah gaun yang dibuat di tahun 1920-an dan sebagai style baju yang digunakan wanita kelompok atas di saat itu. Istilah “Cheongsam” yang memiliki arti “baju panjang”, ditranslate ke bahasa Inggris dari aksen Propinsi Guangdong (Canton) di Tiongkok, adapun wilayah yang lain menyebutkan baju ini sebagai “Qipao”. Baju cheongsam benar-benar nyaman dan gampang dikenai.

Wujud baju Cheongsam benar-benar pas dengan wujud badan wanita bangsa China dengan leher tinggi, lengkung leher pakaian tertutup, dan lengan pakaian dapat memiliki ukuran pendek, sedang atau panjang.

Baju ini mempunyai kancing disebelah kanan, sisi dada kendur, ada tali dibelah segi, yang semua makin menunjukkan kecantikan dari wanita yang mengenakannya. Cheongsam berupa simpel hingga tidak membutuhkan banyak peralatan seperti selendang atau sabuk. Baju ini umumnya dibikin dari beragam bahan seperti katun atau sutera. Cheongsam tidak cuma dicintai wanita China tapi juga dipakai wanita dari negara lain.

6. Baju Putih untuk Berdukacita
Bila biasanya orang berdukacita kenakan pakaian hitam, karena itu masyarakat China memakai baju berdukacita serba putih yang disebutkan “Hoo Lam”. Baju berdukacita orang China terbagi dalam baju serba putih dan topi putih yang dibuat dari kain blacu. Disamping itu, terpasang Ha atau semacam pita putih yang diikatkan pada lengan kiri sebagai pertanda berdukacita.

Warna putih sebagai kemurnian. Penggunaan baju berdukacita mempunyai tujuan untuk memudahkan kesengsaraan orang yang wafat.

Adapun untuk keluarga yang berdukacita, dengan baju warna putih mereka akan memperoleh peruntungan atau dampak baik. Karena makin lama periode berdukacita, karena itu makin banyak peruntungan yang hendak diterima.

7. Kalender China
Kalender China sebagai mekanisme penanggalan paling tua di dunia. Ini makin memperkuat jika China ialah negara yang sudah mempunyai peradaban lama. Kalender China atau Imlek sudah dipakai semenjak era ketiga SM. Kalender China dibuat Huang Di atau Maharaja Kuning yang memerintah di tahun 2698 – 2599 SM.

Kalender ini selanjutnya diperkembangkan oleh beberapa dinasti China dari China Kuno. Selanjutnya pada era 104 SM di periode pemerintah kaisar Wu dari Dinasti Han kalender ini disebutkan kalender Taichi yang disebut kalender Vhina yang serupa yang dipakai sekarang ini. Dalam kalender China, tiap tahunnya dinamakan bernama binatang, misalkan tahun 2015 sebagai shio monyet sapi.
Ada 12 hewan dalam kalender China dan tiap 12 tahun transisi berulang-ulang. Orang China yakin jika nasib seorang bergantung di tahun orang itu dilahirkan, personalitas mereka akan ambil faktor binatang itu.

Contoh shio Tikus sebagai orang yang lahir di tahun: 1960, 1972, 1984, 1996, 2008. Orang yang mempunyai shio tikus karena itu mempunyai personalitas yang menarik, curang, lucu, dan setia. Dia bisa lakukan bekerja bersama yang memberikan keuntungan dengan shio naga atau monyet, tapi tidak dengan shio kuda.