Dolar AS Jadi Raja Menguasai Dunia Hari Ini

muzweek.net, Jakarta – Ini hari index dolar AS kuat 9% ke tingkat paling tinggi pada 6 mata uang khusus dunia. Pengokohan ini sebagai yang paling tinggi semenjak 20 tahun lalu pada 2002.
Peningkatan itu bertepatan saat inflasi dunia yang naik, terjadi perang Rusia dan Ukraina, dan lockdown berkaitan tingginya kasus COVID-19 yang sudah dilakukan China di sejumlah kota seperti Beijing dan Shanghai.

Dolar Australia turun 1% jadi US$0,6999, paling rendah semenjak Februari. Sterling dan dolar Selandia Baru capai status paling rendah semenjak 22-bulan, sementara euro dan yen turun edan gilaan pada dolar AS.

Kuatnya dolar AS karena pasar saham yang melorot belakangan ini. Hal tersebut jadi tanpa investor cari pelindungan atas portofolionya. Mencuplik dari Reuters, Senin (9/5/2022).

Dolar AS naik 0,3% ke tingkat paling tinggi semenjak 2019 pada Swiss franc. Dolar AS pada euro naik ke tingkat US$ 1,0508. Sementara pound sterling turun 0,5% ke tingkat paling rendah semenjak tengah 2020 pada dolar AS. Dolar Kanada capai tingkat paling rendah semenjak Desember.

Sementara pada rupiah, dolar AS ada di bentang Rp 14.401 sampai RP 14.551 berdasar data RTI.

Saat index dolar AS kuat, cryptocurrency bonyok. Bitcoin alami pengurangan tajam sekarang di tingkat US$ 33.500. Sementara ether, yang turun 4% di hari Minggu, ada di US $2.440.

Proses Dolar AS Jadi Mata Uang Referensi Negara di Dunia

Dolar AS Jadi Raja Menguasai Dunia Hari Ini

Dolar AS sudah jadi mata uang dunia yang sering dipakai sekarang ini. Tiap kegiatan perdagangan internasional akan merujuk pada nilai greenback. Akhirnya, nilai dolar AS sanggup mempengaruhi keadaan ekonomi satu negara dengan mata uang nondolar AS, terhitung Indonesia.

Berdasar data International Monetary Fund, sampai kwartal ke-4 2020 bank sentra di dunia menggenggam 59 % dari cadangan mereka, berbentuk dolar AS. umumnya cadangan itu berwujud uang kontan atau obligasi dari AS seperti US Treasury. Bahkan juga sampai tengah 2020 lalu, hutang berbentuk dolar AS di luar Negeri Paman Sam alami kenaikan sampai US$ 12,6 triliun.

Merilis situs US Currency Education Program, dolar AS yang dipakai sekarang ini pertama kalinya diciptakan pada 1914. Aktivitas cetak uang kertas itu diawali saat berdirinya Federasi Reserve Bank sebagai bank sentra Amerika yang sekarang dikenali bernama The Fed.
Sukses cetak mata uang sendiri, greenback alias dolar AS mulai mendapat kemampuannya menjadi mata uang dunia sama seperti yang dikenali sekarang ini. Perjalanan dolar AS menjadi mata uang dunia juga tidak singkat, ini dapat dijelajahi semenjak zaman Perang Dunia I dan Perang Dunia II.

Dolar AS Lengserkan Poundsterling

Perang Dunia I meledak pada 1914, saat itu ekonomi AS telah masuk ke daftar ekonomi paling besar di dunia. Walau demikian, perdagangan internasional masih terpusat di Inggris, hingga untuk berbisnis masih memakai mata uang Negeri Ratu Elizabeth, yaitu poundsterling.

Pada masa itu, umumnya negara berusaha memantapkan mata uang mereka dengan memakai emas sebagai alat transaksi bisnis, terhitung Inggris. Tetapi karena perang dan beberapa negara perlu ongkos untuk bayar militer mereka, pada akhirnya pemakaian emas dibatalkan dan berpindah ke pemakaian uang kertas.

Menurut situs Investopedia, perubahan emas ke uang kertas sebagai alat transaksi bisnis sudah mendevaluasi mata uang di beberapa negara. Di lain faksi, Inggris tetap bertahan pemakaian emas sebagai alat ganti supaya poundsterling masih tetap jadi mata uang global waktu itu.
Bersikukuh jadikan poundsterling mata uang global, malah membuat Inggris harus pinjam uang untuk pertamanya kali, sesudah perang kacau sepanjang 3 tahun. Akhirnya, standard ganti emas ditinggal Inggris pada 1931.

Di lain sisi, selama saat perang dunia, banyak negara pilih Amerika Serikat sebagai kreditur dengan beli obligasi AS dengan denominasi dolar AS. Pada akhirnya, beragam keadaan itu ikut memuluskan jalan dolar AS jadi mata uang dunia sampai sekarang ini, gantikan poundsterling.

Keberadaan Dolar AS Zaman Perang Dunia II

Di saat Perang Dunia II meledak, Negeri Paman Sam berperanan sebagai salah satunya penyuplai senjata dan keperluan perang yang lain untuk sekutu. Keadaan itu menambahkan beberapa pundi kekayaan Negeri Paman Sam.

Awalnya pada Perang Dunia I, banyak negara lakukan transaksi bisnis perdagangan global dengan AS memakai obligasi dan emas. Akhirnya, akhir Perang Dunia I, AS jadi negara pemilik sebagian besar cadangan emas dunia.

Di lain sisi, beberapa kreditur tidak dapat kembali lagi ke standard transaksi bisnis dengan lakukan transisi emas, karena cadangan emas di negara mereka telah habis.

Karena itu, pada 1944 di Bretton Wood, Amerika Serikat, sekitar 44 negara sekutu bergabung untuk membicarakan mekanisme pengendalian devisa yang tidak bikin rugi negara mana saja. Delegasi-delegasi itu juga setuju jadikan mata uang dunia tidak lagi dihubungkan dengan emas.

Sesudah proses pembicaraan itu, pada akhirnya delegasi menyetujui dolar AS sebagai mata uang dunia. Hal tersebut menimbang jumlahnya obligasi yang dipunyai Amerika Serikat, sebagai alat transaksi bisnis perdagangan dengan beberapa negara kreditur.

Disamping itu, tatap muka itu menyetujui pembangunan bank sentra di masing-masing negara. Maksudnya, untuk menjaga nilai ganti mata uang satu negara pada dolar AS. Tiap negara mempunyai kewenangan untuk mengontrol mata uangnya, saat nilai ganti mata uang satu negara dipandang kurang kuat atau terlampau kuat pada dolar AS.

Gerakan nilai ganti rupiah pada dolar AS dalam Databoks

Berikut gerakan nilai ganti rupiah pada dolar AS yang diringkas dalam Databoks:

Dolar AS Jadi Raja Menguasai Dunia Hari Ini

Hasil tatap muka itu dikenali sebagai Kesepakatan Bretton Woods. Dari kesepakatan itu , dolar AS dengan cara resmi dikukuhkan sebagai mata uang cadangan khusus dunia, disokong cadangan emas paling besar di dunia. Mulai sejak itu, beberapa negara mulai beli surat bernilai AS atau US Treasury yang dipandang produk keuangan aman untuk simpan dolar AS mereka.

Kemampuan dolar AS ini punya pengaruh pada jalinan internasional negara itu. Warga AS dapat secara mudah masuk ke 172 negara tanpa membutuhkan visa. Disamping itu, warga AS dapat secara mudah memakai dolar AS sebagai alat ganti di beberapa negara.